Entri Populer

Sabtu, 14 Januari 2012

FF: STILL WAIT YOU SAY (Chapter 6)

STILL WAIT YOU SAY (Chapter 6)

Author: Rahma Fitri Al-Hakiim
Pict by: @rahmafitrialhakiim
Genre: Romance
Cast:
-Lee Jieun (IU)
-Lee Taemin (SHINEE)
-Yoo Seungho
-Suzy (Bae Suji miss a)
Annyeong Semuanya....!! ^o^
Nggak terasa udah chapter 6 ekekekekIni udah nyampe konflik yang terakhir...... n Insyaallah tamatnya di chapter 7
Jadi jangan bosen2nya buat baca n ngomen ya......
Lansung aja deh ya.... CEKIDOT! XD
NB: Jangan lupa LIKE and COMMENTNYA yak...! ^_^

Happy readers...^^

“Suzy-ah gwenchana?”, tanyaku bingung melihat Suzy menangis sambil mempersilahkanya masuk ke kamarku dan mendudukkanya di atas kasurku.
“Suzy-ah sebenarnya apa yang terjadi padamu hingga membuatmu menangis seperti ini?”, tanyaku kembali kepada Suzy yang tengah terisak.
“Jieun-ah…… a…aku mohon padamu….”, ucap Suzy yang masih terisak.
“Waeyo? Ada apa denganmu?”, tanyaku bingung mendengar ucapan Suzy.
“Jieun-ah…. Jebbal......jebbal….. jangan rebut Taemin dariku….”, jawab Suzy dengan mata berkaca-kaca.
“Mwo?”. Aku membulatkan mataku terkejut mendengar ucapan Suzy.
“Miane…. Jieun-ah selama ini aku selalu menutup mata dan telingaku….”, ucap Suzy dengan suara yang bergetar dan isakanya semakin keras.
“Ya…. Suzy-ah apa maksudmu? Aku tidak mengerti….”, kataku dengan wajah bingung dan bertanya-tanya. Apakah mungkin Suzy melihat aku dan Taemin berciuman?, sejenak pertanyaan itu muncul dalam pikiranku dan rasa bersalahpun muncul. Tidak seharusnya aku tetap menyimpan perasaanku pada Taemin yang pada akhirnya hanya akan menyakiti Suzy. Sekarang aku sadar betapa jahatnya aku selama ini.
“Sebenarnya dari awal aku sudah tahu jika kau dan Taemin saling menyukai……, Ya.. Jieun-ah maafkan aku….”. Kali ini isakan Suzy semakin menjadi air matanya mengalir deras membasahi wajahnya yang cantik
“Aniya Suzy-ah aku yang seharusnya minta maaf kepadamu….., aku selama ini sudah jahat padamu….”, jawabku dengan mata yang mulai berkaca-kaca.
“Ani. Sebenarnya aku yang selama ini jahat kepadamu, aku menggunakan cara curang dan memaksakan perasaanku agar Taemin menyukaiku walaupun aku tahu Taemin sangat mencintaimu dan tak mungkin akan berpaling padaku….”, jelas Suzy dengan mata sembab dan kedua tanganya sibuk menyeka air matanya.
Sontak wajahku menjadi merah padam, rasa marah dan benci seketika menyelimutiku. Menggunakan cara curang? Tega sekali dia melakukan ini padaku dan Taemin.
“Cheongmal miane Jieun-ah…… Sebenarnya…..”. Suzy mendekat ke arahku dan mencoba menstabilkan suaranya sebelum ia memulai berbicara padaku.
FLASHBACK 2 YEARS AGO
“Ya! Suzy-ah! Berhenti membuntutiku! Aku berada di Jepang pun kau mengikutiku… Kemanapun aku pergi kau selalu saja muncul dihadapanku, apa kau seorang penguntit hah?!. Sungguh aku muak melihat wajahmu!”, bentak Taemin dengan amarah yang sudah tak terbendung lagi.
“Ya Taemin-ah jangan bersikap seperti itu…. Kau tahu aku sangat menyukaimu, aku sangat ingin selalu berada di sampingmu….”, ucap Suzy memelas dengan air mata yang perlahan mengalir di pipi lembutnya.
“Berapa kali aku harus bicara padamu hah! Aku tidak menyukaimu! Kenapa kau sugguh keras kepala sih?”, kata Taemin kasar dengan tatapan matanya yang bagaikan kilatan petir. Dia sungguh kesal dibuatnya.
“Yaa… Taemin-ah, tolong katakan padaku apa yang harus aku lakukan agar kau menyukaiku…”, ucap Suzy memohon-mohon dengan air mata yang semakin deras mengalir.
“Silahkan lakukan apa saja… asal jangan pernah menggunakan ayahmu yang kaya itu sebagai alat untuk memaksaku menyukaimu…. Araseo!”, jawab Taemin dingin yang kemudian berjalan meninggalkan Suzy sendiri.
“Baik, aku akan menggunakan cara apapun agar kau menyukaiku…!”, tantang Suzy dengan suara yang setengah berteriak. Dan Taemin hanya membalasnya dengan lambaian tangan yang mengiringi kepergiannya.
“Dasar gadis gila! Biar aku lihat, dia akan melakukan apa agar aku menyukainya….”, ucap Taemin dalam hati yang kemudian tersenyum sinis. Taemin pun membuntu telinganya dengan headset dan memutar lagu dengan suara cukup keras.
Suzy yang keras kepala tetap saja terus membuntuti Taemin, ia berusaha menjaga jarak agar tak diketahui oleh Taemin. Ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk melakukan apa saja agar Taemin menyukainya. Matanya terus tertuju pada gerak gerik Taemin yang saat ini sedang berjalan santai menuju sekolahnya. Kemudian Suzy memberanikan diri untuk memperkecil jaraknya dengan Taemin saat berada di pertigaan jalan raya. Ia bersembunyi di balik kerumunan orang yang hendak menyebrang jalan dan matanya terus mengawasi Taemin. Dan akhirnya lampu hijau menyala tanda bagi pejalan kaki boleh meyebrang.
 Taemin pun berjalan meyebrang jalan dengan santai dan naasnya dari arah timur ada sebuah mobil berkecepatan tinggi yang siap menghantam tubuh Taemin. Orang di sekitar yang melihat berteriak histeris mencoba memperingatkan Taemin agar segera menyingkir dari sana, tapi Taemin tak memperdulikan dan terus berjalan dengan santai sambil menikmati music yang sedang didengarnya dari headset yang menyumpal telinganya. Suzy yang terkejut melihat ini segera berlari menyusul Taemin dan mendorong tubuh namja itu ke sisi jalan yang aman hingga Taemin jatuh tersungkur.
BRUAGH!!!!
Semua orang yang melihat berteriak histeris dan segera mengerumuni tubuh seorang yeoja yang tergolek lemah di jalan. Taemin pun segera bangkit dan memecah kerumunan orang tersebut untuk mengetahui siapa orang yang telah menyelamatkan hidupnya. Ia membulatkan matanya terkejut tidak percaya melihat Suzy tergolek lemas dengan bersimbah darah segar.
“Ya! Suzy-ah buka matamu! Gadis bodoh!....”, teriak Taemin panik melihat Suzy tak sadarkan diri dan ia pun mengangkat kepala Suzy ke pangkuanya.
Dengan lembut Taemin mengusap kening Suzy yang bernodakan darah dan air matanya perlahan mulai mengalir, “Ya Suzy-ah buka matamu! Cepat buka matamu! Nappeun yeoja….! Ya Suzy-ah….”.
“Tolong siapa saja cepat panggilkan ambulan! Pali!”, teriak Taemin panik meminta pertolongan.
“Ne..ne aku akan panggilkan ambulan untukmu….”, jawab salah satu orang yang ikut berkerumun.
***********
 Setibanya di rumah sakit Taemin sedikit berlari mengikuti Suzy yang tengah di bawa menuju ruang operasi oleh beberapa perawat rumah sakit. Taemin yang panik tak henti-hentinya memanggil nama Suzy.
“Taemin-ah….”, ucap Suzy lemah di tengah kesadaranya.
“Ya Suzy-ah kau harus selamat…., kumohon bertahanlah…”, kata Taemin dengan suara bergetar.
“Aku rasa ini akhir dari hidupku….”, jawab Suzy setengah sadar dengan wajah yang semakin memucat.
“Ya! Apa yang kau katakan! Kau harus tetap hidup Suzy-ah. Aku akan melakukan apapun agar kau selamat…. Jebbal Suzy-ah bertahanlah… kau harus hidup….”, ucap Taemin yang mulai terisak ia sungguh merasa bersalah kepada yeoja yang tulus menyukainya itu.
“Taemin-ah aku sudah tidak kuat lagi…..”, ucap Suzy lemah yang mulai hilang kesadaranya.
“Tolong…. Katakan apa yang harus kulakukan agar kau selamat…”, ucap Taemin memohon dengan terisak.
“Taemin-ah…. aku hanya ingin kau mengatakan kau menyukaiku……”, kata Suzy lirih di tengah batas kesadaranya.
Taemin pun mengangguk lemah, “SARANGHAE Suzy-ah…”.
“Maaf tuan pengunjung dilarang masuk…. Silahkan menunggu di luar…”, cegat salah seorang perawat yang melarang Taemin masuk ke dalam ruang operasi.
Taemin hanya bisa pasrah dan duduk menunggu, tidak lama kemudian ayah Suzy datang dengan wajah penuh amarah. Dengan kerasnya ayah Suzy menampar pipi kiri Taemin hingga berbekas merah. Taemin hanya bisa meminta maaf dengan rasa bersalah dan sesal, tak seharusnya ia menolak Suzy dengan kasar.
Tujuh jam kemudian seorang dokter keluar dari ruang operasi dengan wajah kusut, ayah Suzy pun segera menghampirinya.
“Dokter bagaimana kondisi anak saya? Apakah dia selamat?”, tanya beliau tidak sabaran dengan raut wajah cemas.
“Operasinya berhasil sukses tapi aku tidak bisa memastikan kapan dia akan membuka matanya…., maafkan aku, aku sudah berusaha semampuku…”, kata Dokter itu lemah.
“Mwo? Maksudmu anakku koma?”, tanya ayah Suzy lagi terkejut mendengar ucapan dari dokter.
“Benar, anak anda mengalami pendarahan otak yang sangat parah akibat benturan yang ia alami saat kecelakaan……, bisa dikatakan anak anda mengalami mati otak dan tipis sekali kemungkinanya untuk sadar..”, jelas dokter itu yang membuat ayah Suzy tertegun kaku.
“Ne… terimakasih dokter anda telah berusaha keras….”, kata ayah Suzy mencoba menenangkan diri.
“Sama-sama tuan tabahkan hatimu, aku turut berduka untuk anakmu…”, ucap dokter itu yang kemudian pergi meniggalkan ayah Suzy yang kini hanya bisa tertunduk lemas meratapi nasib anaknya. Taemin yang mendengarnya hanya bisa meratap pilu penuh sesal.
Kemudian ayah Suzy berjalan menghampiri Taemin dengan tangan yang terkepal keras. Begitu sampai di hadapan Taemin segera ia meraih kerah baju Taemin dengan kasar dan mulai meninju wajahnya hingga darah segar keluar dari hidungnya. Dan kemudian pergi meninggalkan Taemin dengan amarah yang masih menyala.
************
Sudah satu tahun lamanya Suzy terbaring di rumah sakit dengan selang selang yang membantunya agar tetap bernafas. Tak terhitung lagi berapa jumlahnya Suzy keluar masuk kamar ICU yang membuat Taemin resah. Sepanjang tahun ini Taemin rutin menjenguk Suzy sepulang sekolah, dan hari ini Taemin datang dengan membawa satu bucket bunga mawar putih. Dengan raut muka penuh penyesalan Taemin menatap tubuh Suzy yang terbaring lemah, dan air matanya mulai mengalir.
“Ya Suzy-ah, apakah ini cara yang kau pilih?”, ucap Taemin lirih. Tapi hanya diam yang ia dapat.
“Jebbal bukalah matamu Suzy-ah….., apa kau takut aku tidak menepati kata-kataku?”.
“Bukankah aku sudah mengatakan bahwa aku menyukaimu….., kenapa kau tak kunjung membuka matamu?”, ujar Taemin dengan suara bergetar.
“Saranghae Suzy-ah….”.
Taemin pun menyeka air matanya kemudian berjalan pergi meninggalkan Suzy yang masih tertidur damai. Dan sosoknya pun lenyap di balik pintu.
Mata yang selama ini tertutup itu pun terbuka perlahan, “Nado saranghae Taemin-ah”.
***********
Sebulan sudah Suzy terbangun dari tidur panjangnya, ia duduk di kursi roda dengan seorang namja yang ia cintai berada di belakangnya mendorong kursi rodanya perlahan.
“Taemin-ah…”, ucap Suzy lembut.
“Waeyo?”, jawab Taemin.
“Soal permintaanku waktu itu…”, kata Suzy lirih.
“Tenang saja aku akan menepati perkataanku waktu itu….., apa sekarang kau bisa tenang?”, ujar Taemin lembut yang kemudian berdiri di hadapan Suzy dan duduk di atas tumpuan kedua lututnya sambil menggenggam tangan Suzy erat.
“Em, aku sangat bahagia sekarang…”, kata Suzy yang kini tersenyum bahagia.
************
Hari ini tiba saatnya Taemin pulang ke Korea, tangan kananya membawa sebuah koper besar berwarna merah sementara tangan kirinya menggenggam erat tangan seorang yeoja yang selama satu tahun ini tak penah ia lepaskan.
Selama perjalanan headset selalu menyumpal telinganya, kemudian ia merogoh saku celananya mencari sesuatu yang sangat berharga baginya. Ia terus menatap selembar foto seorang yeoja yang selama ini mengisi hatinya dengan tersenyum membayangkan wajah yeoja yang selama dua tahun ini tak di lihatnya, dan seketika senyumnya menjadi sirna ketika ia membayangkan betapa sedihnya yeoja yang ia sukai mengetahui bahwa ia sudah bersama gadis lain. Tak mau terlarut berlama-lama ia segera memasukkan foto itu ke dalam ranselnya, dan kemudian ia pergi untuk membasuh wajahnya.
Suzy yang setengah terlelap dalam tidurnya samar-samar melihat sosok Taemin yang berwajah muram setelah melihat selembar foto yang ia masukkan ke dalam ranselnya sebelum ia pergi membasuh wajahnya. Suzy yang penasaran segera membuka ransel Taemin dan mencari foto tersebut. Terlihat seorang gadis dengan rambut panjang tersenyum manis di dalam foto tersebut. Suzy menatap pilu ketika ia membaca sebuah kalimat yang tertulis di balik foto tersebut.
Wait me, I’ll say that I LOVE U
Air mata Suzy mulai mengalir ia terisak lirih sambil terus memandang foto tersebut. “Miane…. Mungkin aku akan membuat penantianmu sia-sia… Cheongmal miane”, ucap Suzy di tengah isakanya.
END FLASHBACK
“ Nappeun yeoja…!”
-To be Continued-
-EITSSS...... jangan lupa like n commentnya......!! XD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar