Entri Populer

Kamis, 22 Desember 2011

FF: STILL WAIT YOU SAY (Chapter 5A)


STILL WAIT YOU SAY (Chapter 5A)
Author: @rahmafitrialhakiim
Pict by: @rahmafitrialhakiim
Genre: Romance
Cast:
-Lee Taemin (Shinee)
-Lee Jieun (IU)
-Bae Suzy (Miss A)
-Yoo Seungho

Annyeong semuanya....!! ^^
Akhirnya setelah sekian lama aku berhasil nyelesain chapter 5..... kekekeke!! XD
Mian kalau publishnya kelamaan..... :-P
Ok langsung ajah cekidot......! XD
*Jangan lupa like ma commentnya yak.....!!^^

Happy readers...^^

“Jieun aaa, sebenarnya aku masih berhutang satu penjelasan padamu.....”, ucap Taemin dengan nada suara yang berubah serius.
“Katakan saja sekarang, selagi aku mau mendengarkanya”, jawabku dingin dan masih membuang mukaku. Sebenarnya saat ini aku merasa denyut nadiku akan berhenti dan wajahku semakin memanas, sekarang aku sangat malu sekali.
“A...aku sebenarnya, aku dan Suzy.......”, belum sempat Taemin melanjutkan kata-katanya tiba-tiba terdengar seseorang membuka pintu dengan keras.
BRAKK…!
“Jieun-ah gwenchana?, kudengar jarimu teriris pisau?”, tanya Seungho yang tiba-tiba masuk dengan nafas memburu.
“Seungho-shi?”, ucapku terheran melihat Seungho yang tiba-tiba masuk dan seketika membuat Taemin memandang tajam ke arahnya.
“N…ne gwenchanayo Seungho-shi”, jawabku dengan senyum yang sedikit memaksa karena menahan rasa sakit yang masih sangat terasa.
“Apa kedua matamu itu belum cukup hah? Kenapa kau bisa sampai seceroboh ini? Apa kau tahu betapa khawatirnya aku?”, oceh Seungho dengan wajah cemas yang kemudian meraih tanganku.
“Kurasa kau terlalu berlebihan Seungho-shi, dia hanya teriris pisau dan lukanya tidak begitu parah”, kata Taemin yang membuat Seungho beralih menatapnya tajam.
“Ya sudah Jieun-ah aku akan kembali ke kelas, aku rasa sekarang kau tidak akan sendirian”, lanjut Taemin yang kemudian berjalan menuju pintu ke luar.
“Ya! Taemin-ah! Apa kau harus menunggu sampai Jieun terluka parah dan meneteskan air mata lebih banyak lagi untukmu hah?, apa dengan itu baru kau akan tersadar dengan segala sikap bodohmu yang selama ini membuat Jieun susah?”, bentak Seungho dengan penuh emosi yang membuat Taemin menghentikan langkahnya dan melirik Seungho dengan tatapan penuh amarah.
“Seungho-shi apa yang kau katakan hah?”. Jieun menatap Seungho dengan penuh kekecewaan.
“MWO! MWORAGU?!”. Taemin kembali berbalik dan mendorong Seungho hingga tubuhnya membentur dinding dan melayangkan beberapa tinju ke wajah Seungho.
“Gemanhe! Jebbal geman kaja!!”. Jieun berteriak histeris begitu melihat darah segar mulai mengalir dari hidung Seungho.
Taemin yang segera menahan tinjunya ke wajah Seungho sejenak memalingkan wajahnya ke arah Jieun dengan tatapan yang dipenuhi emosi karena ucapan Seungho yang sempat membuatnya kalap, dan kemudian kembali manatap Seungho.
“Neo! Seungho-shi sebaiknya kau jaga mulutmu baik-baik! Araseo?”, bentak Taemin yang kemudian melenggang pergi meninggalkan Jieun dan Seungho.
Suasana menjadi hening sesaat setelah Taemin lenyap dari balik pintu. Jieun*masih terus saja menatap keluar jendela di samping tempat tidurnya menyesali sikap Seungho yang terlalu terburu-buru.
“Mianata Jieun-ah….”. Seungho tertunduk lemas menyesali perbuatanya.
“Kenapa kau bicara seperti itu pada Taemin? Kau tahu, aku belum sempat berterimakasih kepadanya”, ucap Jieun lirih dan masih menatap ke luar jendela.
“Maafkan aku yang tidak bisa menahan diri….”.
“Sekarang aku ingin sendirian….., kau boleh kembali ke kelas. Terimakasih sudah mengakhawatirkan aku Seungho-shi”, kata Jieun yang sama sekali tidak menatap Seungho hingga ia keluar dari pintu.
*******
Aku menundukkan kepalaku dan menyandarkanya di atas bangkuku, ku pejamkan mataku dan mulai bermain di alam mimpi. Sudah tiga minggu sejak kejadian waktu itu dan hari ini adalah hari terakhir ujian akhir sekolah. Dengan susah payah aku belajar tanpa memikirkan dua namja sialan yang suka membuat otakku menjadi bebal. Dan sudah tiga minggu ini aku sama sekali tidak bertukar sapa dengan dua namja sialan itu. Tiba-tiba terasa ada sedikit guncangan di pundakku.
“Jieun-ah ayo bangun…..”. Terdengar suara seseorang yang sedikit merengek memintaku untuk bangun.
Aku mencoba mengabaikan suaranya dan kembali ke alam mimpiku, tapi semakin lama guncangan di pundakku terasa semakin keras di tambah dengan cubitan-cubitan kecil di pipiku yang membuatku terpaksa membuka mataku yang masih terasa berat dan menatap orang yang sudah mengganggu tidurku.
“Suzy-ah kenapa kau bisa ada di sini?”. Aku mengerutkan dahiku begitu tahu orang yang mengganggu tidurku adalah dia.
“Kau ini jahat sekali tentu saja aku dating untuk menemuimu….”, jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya.
“Oh… miane Suzy-ah”.
“Emm Jieun-ah! Ini aku hanya ingin menyerahkan ini padamu”, kata Suzy sambil menyodorkan sebuah amplop cantik bewarna merah jambu.
“Ulang tahun?”, tanyaku bingung setelah membaca isi amplop yang diberikan Suzy padaku.
“Iya, besok adalah hari ulang tahunku, aku mohon kau datang ya??”. Suzy menatapku penuh harap.
“Em…. Iya baiklah….”, jawabku dengan senyum yang sedikit memaksa.
“Ok, kutunggu kau besok tepat jam Sembilan ya?, dada”. Suzy pun berlalu sambil melambaikan tanganya padaku dengan wajah yang berseri-seri.
Aku hanya bisa menghela nafas panjang, pasti Taemin juga akan datang. Apa yang harus kulakukan? Aku masih terlalu malu untuk bertemu denganya  sejak kejadian di ruang kesehatan tiga minggu yang lalu. Aish! Ottoke??. Tapi apa ini?, aku kembali membaca surat undangan Suzy dengan seksama.
Hari     : 10 Oktober 2011
Pukul   : 09.30
Tempat : The Shilla Jeju Hotel (Jeju Island) ^o^
*Ps: Kutunggu kau besok di bandara Incheon ok? ^^
Apa Pulau Jeju?, senangnya aku akan ke pulau Jeju besok! Sudah lama aku tidak ke sana selama tiga tahun terakhir ini. Aku tidak bisa berhenti membayangkan apa saja yang akan terjadi di sana, ku harap semua akan baik-baik saja sampai pesta ulang tahun Suzy berakhir. 
******
Ku ambil celana jeans hitam dari dalam lemariku. Aku memakai sweater cantik berwarna putih dengan kerut di bagian pergelangan tangan. Tidak lupa aku memakai jaket kulit bewarna coklat agar tubuhku tetap hangat, karena musim gugur tahun ini terasa panjang dan sangat dingin. Kemudian kurias wajahku dengan make up natural dan kusisir lurus rambutku. Setelah siap dengan semuanya kumasukkan koperku yang berisi beberapa pasang pakaian dan semua peralatan yang aku perlukan selama berada di pulau Jeju ke dalam mobil yang akan mengantarku ke bandara Incheon.
Aku bisa melihat Suzy melambaikan tanganya ke arahku. “Annyeong Jieun-ah, kau cantik sekali hari ini….”, ucap Suzy yang kini tersenyum senang melihatku.
Akupun membalas senyumnya dengan manis, “Gomaweo Suzy-ah”.
“Annyeong Jieun-ah”, sapa seorang namja yang sangat ku kenal.
Seketika tubuhku terasa menegang mendengar suaranya yang selalu membuatku meleleh, “Oh ne, annyeong Taemin-ah”, balasku dengan senyuman masam.
“Semua sudah lengkap, kaja Suzy-ah pesawatnya akan segera berangkat”, ucap Taemin yang sedang sibuk memandang jam di pergelangan tanganya.
“Chamkaman Taemin-ah masih ada satu orang lagi…..”, jawab Suzy dengan mata mencari seseorang yang sedang ditunggunya.
“Dugu? Bukankah kau hanya mengundang Jieun?”, balas Taemin dengan raut penuh tanda tanya.
“Ah! Itu dia datang!”, jawab Suzy bersemangat dengan menunjuk-nunjuk ke arah seseorang yang dari tadi dinantinya.
Seketika raut wajah Taemin berubah masam melihat seseorang yang sangat dia kenal berlahan mendekat ke arahnya. Aku pun memalingkan wajahku ke arah orang tersebut, dan betapa terkejutnya aku ketika melihat seorang namja yang sangat kukenal berlari ke arah kami.
“Miane Suzy-ah aku sedikit terlambat…..”

-To be Continued-

*Di chapter 5 ini sengaja kubuat lebih pendek dari chapter sebelumnya, n part 5 aku buat dua bagian 5A n 5B. Cz aku takut kalau aku jadiin satu semua kalian para readers jadi males baca......
Kalau responya bagus, insyaallah yang chapter 5B aku publish secepetnya..... OK?! ^^
*jangan lupa RCL ya.... ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar